Efektifitas Penggunaan Problem Based Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Siswa dalam Permainan Bola Voli

Azis Hendro Susilo

SMA Negeri 1 Petarukan

Tanggal 7 April 2023

azishendrosulilo@gmail.com

 

Abstrak

Problem Based Learning merupakan salah satu teknik pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan siswa terhadap pemecahan masalah yang ada secara mandiri dimana siswa berperan aktif dengan kata lain siswa menjadi center di dalamnya. Penerapan kurikulum Merdeka saat ini mengharapkan siswa dapat memiliki keterampilan dalam pemecahan masalah dengan baik. Bola voli merupakan salah satu materi pembelajaran di sekolah yang harus ditempuh oleh peserta didik. Melalui pembelajaran bola voli diharapkan peserta didik mampu menjadi lebih kritis dalam menanggapi permasalahan dan cara penyelesaiannya khususnya dalam pembelajaran olahraga bola voli. Penelitian ini mengukur tingkat kefektifan pembelajaran bola voli menggunakan Model Problem Based Learning dengan menggunakan one group pre test post test dengan subject penelitian ini ialah peserta didik SMA Negeri 1 Petarukan di kelas X. Hasil dari penelitian ini memberikan informasi bahwa dalam penggunaan Problem Based Learning dapat membantu peserta didik menjadi lebih mandiri dan aktif serta mampu meningkatkan keterampilan bermain bola voli pada peserta didik.

Kata Kuanci: Problem Based Learning, Keterampilan dan Bola Voli

Pendahuluan

Dunia Pendidikan saat ini semakin mengalami kemaju sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi yang ada. Perkembangan di dunia Pendidikan tentunya juga memberikan dampak yang dapat terlihat jelas terhadap kualitas Sumber Daya Manusia [1]. Kemajuan dunia Pendidikan juga membutuhkan adaptasi dari seorang pendidik untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada dengan proses belajar mengajar yang dilakukan yang dimana mengingat bahwa seorang pendidik bertanggungjawab terhadap proses belajar peserta didik [2]. Meningkatkan kualitas Pendidikan merupan salah satu tugas seorang pendidik agar mampu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan akan situasi dan kondisi saat ini dan akan datang. Proses pembelajaran yang aktif dapat membantu menumbuhkan keterampilan, motivasi peserta didik, kemandirian siswa hingga mampu menggali bakat peserta didik sesuai dengan talenta yang dimiliki [3]. Salah satu pokok dalam mendukung hal tersebut ialah dengan cara ketepatan seorang pendidik dalam menentukan model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan bagi peserta didik. Perkembangan dunia Pendidikan yang terlihat ialah pada proses pembelajaran yang digunakan saat ini, yaitu pada penggunakan model pembelajaran, proses pembelajaran lampau guru memiliki peran yang utama di dalam kelas atau menjadi center di dalam kelas yang disebut pembelajaran konvensional yang menjadikan peserta didik merasa bosan [4], sesuai dengan perkembangan yang ada model pembelajaran seperti itu kurang tepat digunakan untuk kondisi saat ini. Proses pembelajaran yang baik digunakan dalam perkembangan saat ini ialah yang menjadikan peserta didik sebagai center dalam pembelajaran sehingga mampu membangun peran dan keaktifan peserta didik di dalam kelas [5][6][7]. Salah satu metode yang bisa menjadikan peserta didik sebagai center dalam proses pembelajaran ialah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran problem based learning. Model problem based learning menjadikan peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran serta menumbuhkan kemampuan berpikir kritis bagi peserta didik [8][9][10]. Model pembelajaran problem based learning menyajikan permasalahan yang ada yang harus dipecahkan oleh peserta didik, hal ini menjadikan permasalahan sebagai dasar pembelajaran untuk membantu melatih peserta didik dalam keterampilan memecahkan masalah sehi. ngga mampu berlatih untuk berpikir kreatif [11][12]. Model pembelajaran problem based learning dapat digunakan untuk pembelajaran apa saja salah satunya yaitu Pelajaran permainan bola voli. Bola voli merupakan salah satu materi pokok dalam mata Pelajaran olahraga yang harus ditempuh dengan memenuhi KKM. Mata Pelajaran olahraga merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh peserta didik, salah satu materi yang terdapat dalam mata Pelajaran tersebut ialah permainan bola voli. Permainan bola voli memiliki kesulitan dan permasalahan tersendiri untuk bisa menjadi terampil. Dibutuhkan kemampuan dan pengalaman serta pembelajaran yang tepat guna untuk meningkatkan keterampilan dalam permainan bola voli, yang dimana tidak bisa hanya menggunakan metode ceramah saja dalam pembelajaran ini [13]. Meningkatkan keterampilan dalam bermain bola voli tidak bisa hanya sebatas mendengarkan guru bercerita akan tetapi dibutuhkan metode khusus untuk meningkatkan keterampilan tersebut karena melihat dari banyaknya teknik yang perlu dipelajari pada materi bola voli ini, maka proses belajar mengajar dibutuhkan penggunaan model pembelajaran yang tepat guna untuk melatih keterampilan peserta didik. Oleh karena itu dibutuhkan penggunaan model pembelajaran problem based learning dalam proses belajar mengajar pada mata Pelajaran olahraga khususnya materi permainan bola voli.

Metodologi

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif pra-eksperimental dengan menggunakan one group pretest-posttest design [14]. Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain penelitian one group pretest-posttest design


Pre-test                                                Treatment                                          Post-test

O1                                                          X                                                            O2


Populasi pada penelitian ini adalah siswa siswi di SMA Negeri 1 Petarukan dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa siswa kelas X di SMA Negeri 1 Petarukan dengan jumlah 80 peserta didik. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain analisis deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji T-test (Paired Samples T-test). Analisis deskriptif untuk mendeskripsikan hasil dari proses pembelajaran berdasarkan data yang diperoleh. Skor dari angket respon penerapan problem based learning pada pembelajaran bola voli.

Pembahasan

Permainan bola voli merupakan salahsatu materi pembelajaran pokok pada kompetensi permainan bola besar yang harus dimiliki oleh peserta didik. Kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik pada materi ini adalah adalah kemampuan menganalisis dan mempraktikan keterampilan gerak teknik dasar permaian bola voli dengan materi: Passing, Servis, Smash/spike dan Block/ bendungan. 

Teknik Dasar Permainan Bola Voli

    • Passing bawah merupakan teknik dasar permainan bola voli untuk memberikan umpan kepada teman, menerima servis atau menahan serangan lawan. Ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan dalam melakukan passing bawah yang dimana dalam penelitian ini menjadi indicator penilaian untuk mengukur peningkatan keterampilan dalam permaianan bola voli, rangkaian tersebut ialah sebagai berikut:

      1. Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan kedua lutut direndahkan hingga berat badan tertumpu pada kedua ujung kaki bagian depan;
      2. Kedua lengan dirapatkan dan luruskan di bagian depan badan hingga kedua ibu jari sejajar.;
      3. Dorongkan kedua lengan ke arah datangnya bola bersamaan dengan kedua lutut dan pinggul naik serta tumit terangka; 
      4. Titik sentuh bola usahakan agar sedikit di atas pergelangan tangan; 
      5. Lutut diluruskan agar badan dalam posisi stabil serta kedua tetap lengan lurus. 

    • Passing atas sangat tepat untuk memberikan umpan sebuah serangan/smash. Ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan dalam melakukan passing atas yang dimana dalam penelitian ini menjadi indicator penilaian untuk mengukur peningkatan keterampilan dalam permaianan bola voli. Adapun gerakan dasar passing  atas rangkaian geraknya adalah sebagai berikut: 

      1. Berdiri dengan kedua kaki dengan dibuka  selebar bahu,  kedua lutut direndahkan  hingga  berat  badan  bertumpu  pada  ujung  kaki bagian depan; 
      2. Posisi lengan di depan badan dengan kedua telapak tangan dan jari-jari renggang sehingga membentuk seperti mangkuk di depan atas kepala; 
      3. Dorongkan  kedua  lengan  menyongsong  arah  datangnya  bola bersamaan kedua lutut dan pinggul naik dengan tumit sedikit terangkat; 
      4. Titik sentuh bola tepat mengenai jari-jari tangan; 
      5. Saat mulai mendorong bola, pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus.

    • Servis atas adalah pukulan bola ke area lapangan lawan yang dilakukan pada awal permaian. Servis merupakan serangan untuk menghentikan dan membuka pertahanan lawan.  Ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan dalam melakukan servis atas yang dimana dalam penelitian ini menjadi indicator penilaian untuk mengukur peningkatan keterampilan dalam permaianan bola voli. Adapun rangkaian gerak servis atas adalah sebagai berikut :

      1. Berdiri dengan salahsatu kaki berada di depan (melangkah); 
      2. Badan agak melenting ke belakang dan berat badan pada kaki belakang; 
      3. Ayunkan  tangan  kanan  bersamaan  dengan  gerakan  badan  ke depan; 
      4. Saat melakukan pukulan pergelangan melecutkan saat melakukan pukulan; 
      5. Pada akhir gerakan, berat badan dibawa ke depan dengan melangkahkan kaki ke depan. 

    • Servis Bawah Sama halnya dengan manfaat servis atas, servis bawah juga sebagai serangan untuk membuka pertahanan lawan. Ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan dalam melakukan servis bawah yang dimana dalam penelitian ini menjadi indicator penilaian untuk mengukur peningkatan keterampilan dalam permaianan bola voli Rangkaian gerak servis bawah adalah sebagai berikut: 

      1. Salahsatu kaki berada di depan dengan lutut sedikut bengkok; 
      2. Tangan mengepal dan kemudian diayunkan dari arah belakang; 
      3. Bola dilambungkan/dilepas dan kemudian tangan pemukul diayunkan hingga memukul tepat pada bagian bawah bola; 
      4. Bola dipukul hingga melewati net ke daerah lawan

    • Smash merupakan upaya serangan untuk mematikan lawan dengan pukulan yang cepat dan keras melewati net. Ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan dalam melakukan smash yang dimana dalam penelitian ini menjadi indicator penilaian untuk mengukur peningkatan keterampilan dalam permaianan bola voli. Adapun rangkaian gerak smash adalah sebagi berikut: 

      1. Berdiri dengan sikap melangkah menghadap arah net; 
      2. Berat badan pada kaki depan, diawali dengan beberapa langkah kaki dan melebar pada langkah terakhir; 
      3. Kedua kaki menolak ke atas dengan ketinggian menyesuaikan dengan bola dan diikuti dengan ayunan lengan ke depan atas untuk melakukan pukulan; 
      4. Pukulan pada bola dengan telapak tangan tepat pada bagian atas bola; 
      5. Setelah melakukan pukulan, mendarat  dengan  kedua  ujung  telapak kaki, diikuti dengan lutut yang dilenturkan/direndahkan;

    • Blocking atau bendungan dalam permainan bola voli merupakan teknik dasar yang dilakukan dengan cara menahan bola pukulan/smash yang dilakukan pemain lawan agar bola voli tidak berhasil melewati net atau menembus daerah pertahanan. Ada beberapa rangkaian yang harus dilakukan dalam melakukan blicking yang dimana dalam penelitian ini menjadi indicator penilaian untuk mengukur peningkatan keterampilan dalam permaianan bola voli. Gerakan ini dilakukan dengan menahan pukulan/smash yang diberikan lawan sehingga bola voli. Adapun rangkaian gerakan dalam melakukan blocking adalah sebagai berikut: 

      1. Bergerak mendekati net dengan posisi berada di depan bola yang akan di smash lawan. 
      2. Lakukan lompatan dengan dua kaki secara bersamaan, kemudian  menjangkau bola dengan kedua tangan untuk dihadang atau dibendung; 
      3. Saat pendaratan setelah membendung, kemudian mendarat dan kembali ke tempat tolakan dengan posisi tungkai lentur.

    Beberapa indicator digunakan dalam penelitian ini guna untuk mengukur tingkat efektifitas penggunaan model pembelajaran problem based learning terhadap keterampilan siswa dalam permainan bola voli. Berbagai macam problem yang dihadapi oleh peserta didik di lapangan guna untuk meningkatkan keterampilan bermaian bola voli, maka dari permasalhan tersebut peserta didik yang dipandu oleh guru mencoba untuk memecahkan masalah secara Bersama dengan mempraktikannya langsung dan mengevaluasi langsung sehingga menghasilkan permaianan yang sesuai. Adapun hasil pre test post test penelitian ini ialah tergambar pada table 2 berikut ini.

    Tabel 2. Hasil Pre Test Post Test Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Bola Voli

    NoGerakanPre Test (%)Post Test(%)
    1.Passing Bawah5095
    2.Passing Atas5189
    3.Servis Atas4890
    4.Servis Bawah5089
    5.Smash4988
    6.Blocking atau bendungan4887
     Jumlah296538
     Rata-rata49.3389.66

    Kesimpulan

    Simpulan dari penelitian ini memberikan pernyataan bahwasannya dalam penerapan model pembelajaran problem based learning memberikan dampak yang signifikan untuk meningkatkan keterampilan permainan bola voli bagi peserta didik pada kelas X di SMA Negeri 1 Petarukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pre test responden dengan menunjukan hasil bahwa keterampilan yang dimiliki terhadap permainan bola voli rata-rata memiliki skor 49.33%, sedangkan setelah dilakukan treatmen yaitu proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning pada proses belajar mengajar maka terdapat peningkatan yang signifikan yaitu 89.66%, kenaikan yang diperoleh dari penelitian ini ialah  lebih dari 50% tepatnya mencapai 75% kenaikan yang diperoleh. Hal ini dinyatakan bahwa pembelajaran menggunakan model projek based learning pada permainan bola voli sangat signifikan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik untuk olahraga bola voli dengan memalui 6 indikator yaitu passing bawah, passing atas, servis atas, servis bawah, smash dan blocking.

    Daftar Pustaka

        1. Handayani, A. and Koeswanti, H.D., 2021. Meta-analisis model pembelajaran problem based learning (pbl) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Jurnal Basicedu5(3), pp.1349-1355.
        2. Hotimah, H., 2020. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi7(2), pp.5-11.
        3. Cahyaningsih, U. and Ghufron, A., 2016. Pengaruh penggunaan model problem-based learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Jurnal Pendidikan Karakter7(1).
        4. Faqiroh, B.Z., 2020. Problem based learning model for junior high school in Indonesia (2010-2019). Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies8(1), pp.42-48.
        5. Nurdyansyah, N. and Fahyuni, E.F., 2016. Inovasi model pembelajaran sesuai kurikulum 2013.
        6. Panggabean, S., 2021. Konsep Student Center Learning Dan Teacher Center Learning. Sistem Student Center Learning Dan Teacher Center Learning1.
        7. Jaelani, A., Fauzi, H., Aisah, H. and Zaqiyah, Q.Y., 2020. Penggunaan media online dalam proses kegiatan belajar mengajar pai dimasa pandemi covid-19 (Studi Pustaka dan Observasi Online). Jurnal IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD) Unars8(1), pp.12-24.
        8. Anggraeni, D.M., Prahani, B., Suprapto, N., Shofiyah, N. and Jatmiko, B., 2023. Systematic review of problem based learning research in fostering critical thinking skills. Thinking Skills and Creativity, p.101334.
        9. Ariyani, O.W. and Prasetyo, T., 2021. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu5(3), pp.1149-1160.
        10. Anugraheni, I., 2018. Meta Analisis Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis di Sekolah Dasar [A Meta-analysis of Problem-Based Learning Models in Increasing Critical Thinking Skills in Elementary Schools]. Polyglot: Jurnal Ilmiah14(1), pp.9-18.
        11. Koeswanti, H. D. (2018). Eksperimen Model Kooperatif Learning dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Logis Satya Wacana Press.
        12. Purnamaningrum. (2012). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Problem Based  Learning (PBL) pada  Pembelajaran  Biologi  Siswa  Kelas  X-10  SMA  Negeri  3  Surakarta  Tahun  Pelajaran  2011/2012. Perpustakaan Universitas Sebelas maret.
        13. Subiyanto, I.W., 2021. Perbandingan Pengaruh Model Pembelajaran PBL Dan Discovery Learning Terhadap Hasil Psikomotor Passing Bawah Bola Voli. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah1(1), pp.45-50.

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      1.  

      Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

      Bagikan :

      Artikel Lainnya

      IMPLEMENTASIBUDAYA POSITIF SEKOL...
      ARTIKEL AKSI NYATA MODUL 1.4 AGUS RIYANTO (CGP ANGKATAN 9 KAB....
      Peringatan Maulid Nabi Muhammad ...
      Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sarana bagi warg...
      DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-...
      Smantarous, 78 tahun Indonesia merdeka. Bangsa yang kuat ialah...
      Efektifitas Penggunaan Problem B...
      Azis Hendro Susilo SMA Negeri 1 Petarukan Tanggal 7 April 2023...
      BELAJAR BERSAMA NARASUMBER PROJE...
      Mendulang Emas dari Limbah Polimer Sintetis (Plastik)SMA NEGER...
      Juara Karate Bupati Cub Turnamen...
      Pemalang – SMA Negeri 1 Petarukan Kembali mengukir prestasi di...

      Hubungi kami di :

      Kirim email ke kami

      Download App Sekolah

      Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman